Stop Pornografi

Dengan semangat menggelora langsung aja gwe browsing ke alamat yang db ia kasih. Bangga rasanya sudah berhasil memberikan ilmu gwe padanya, tapi ya ampun... disana gwe temuin konten-konten porno siap download bertebaran laksana bintang di langit. Gwe perhatiin mana tau memang dia mengikuti bisnis afiliasi dan tenqyata tidak sama sekali. Wajar soalnya gwe pun yakin apa itu bisnis afiliasi ia pasti juga kagak ngerti. Lalu apa maunya sih ini anak? Gwe cek counter sitenya dan busyet deh ada beberapa yang onlen. Oo...jadi ini maunya anak itu, hanya untuk optimalisasi peningkatan trafict pengunjung rupanya. Efetif memang. Kebanggaan gwe mendadak merosot di limit paling bawah. Gwe kecewa banget. Ilmu yang gwe berikan disalah gunakan untuk hal gak penting namun bisa berdampak serius yaitu rusaknya mental generasi muda. Padahal semula gwe berharap agar kami nantinya bisa berkreasi meski hanya dengan personal site dan berikan kontribusi positip pada pengunjung site, tapi kini apa yang terjadi....Aku menyesal banget, maklum gwe ngerasa masih waras. Gwe ngerasa bersalah, bukannya sok suci bro, cuma gwe takut aja dosa gwe makin menggunung. Gwe ngerasa bahwa gwe ini tak ubahnya telah membangun kebun ganja. Bahkan gwe ngerasa tak lebih baik dari para koruptor yang selalu diuber-uber KPK dan dibenci umat di muka bumi. Untuk beberapa waktu gwe amat shok, cemen menang, tapi ya itulah gwe. Gwe benci pada dia juga pada diri gwe sendiri. Manusiawi kan? Tapi tak lama kok bro, sebab setelah itu gwe justru makin semangat dan termotivasi tuk membuat komunitas waper pro gerakan anti pornografi. Langkah pertama ya ini.


Memang kalau diteliti, dari banyaknya wapsite yang gwe temuin, kebanyakan menyertakan link pornografi. Teramat jarang wapsite yang dikelola dengan penuh tanggung jawab, baik itu tanggung jawab moral maupun agama. Dari sajiannya nampak sebenarnya profesionalisme dari admin sebuah wapsite. Karena bagaimanapun profesionalisme identik dengan tanggung jawab. Kalau diteliti lagi mungkin benar jika undang-undang anti pornografi percuma juga dibuat. Undang-undang itu mengarah pada kepentingan penyelamatan generasi muda, tapi fakta di lapangan justru kaum mudalah yang paling berperan dalam maraknya penyebaran konten porno di internet. Mungkin benar bahwa perkembangan teknologi banyak membawa dampak negatif. Bisa dibayangkan betapa hanya bermodal handphone kita sudah bisa membuat situs. Tapi apa layak jika teknologi dipersalahkan, karena sesungguhnya tehnologi hanya alat pendukung. Semua tetap kembali pada manusia. Kalau sudah begini maka sebenarnya jiwa manusianyalah yang menentukan ke arah mana segala sesuatu akan dibawa. Alangkah tidak bijaksananya jika teknologi di pakai sebagai sarana penghancur. Benda yang biasa disebut HPpun mampu menjadi bom waktu yang dahsyat. Tak ada yang bisa membendung kecuali dengan kepedulian tuk mengajak para pemilik personal site untuk dewasa sehingga bisa bersikap bijak dengan wapsite yang mereka punya. Kurang berarti juga pemerintah dengan TNI dan POLRInya tak henti melakukan pengawasan ketat terhadap peredaran narkoba sementara bahaya internet terus mengancam moralitas generasi mudanya. Dan faktanya generasi muda sendirilah yang kurang bijak dalam penggunaan tehnologi yang makin canggih. Tapi gwe percaya bahwa sebelum kita dilahirkan dari rahim ibu, Tuhan telah mencangkokkan satu sifat dasar berupa sifat baik. Sifat dasar ini akan terus melekat hingga ajal menjemput dan kembali menghadapkannya pada penciptanya. Setelah dilahirkan ke muka bumi, maka syaitan ambil peranan tuk menyematkan sifat kebalikannya. Maka gwe yakin bahwa saat ini di dalam diri para waper yang tak bertanggung jawap tadi tengah terjadi pergolakkan yang mengkoyak ketenteraman hatinya detik demi detik waktu yang ia lewati. Gwe percaya itu. Hanya saja mungkin keangkuhan yang bersumber dari kekerdilan cara berfikiinyalah yang masih bersemayam di hatinya. Semoga mereka segera sadar sebelum ajal mendekatinya.

Comments

Post a Comment